Sabtu, 17 Mei 2014

Outing Class Manajemen Pemasaran Jasa di “Bebek Kaleyo Rawamangun”

Outing Class Manajemen Pemasaran Jasa di “Bebek Kaleyo Rawamangun”

Pada hari Senin, 12 mei 2014 kelas Manajemen Pendidikan 2012 A melaksanakan Outing Class di Bebek Kaleyo yang berada di daerah Rawamangun.
Tujuan dari Outing Class adalah untuk mengetahui pelaksanaan marketing yang sebenarnya dilakukan oleh perusahaan itu.
Narasumber yang dalam outing kelas kali ini adalah Joko Winego selaku Manager cabang Rawamangun. Beliau memberikan banyak informasi yang kami butuh.
Dalam paparan pertamanya Beliau menceritakan mengenai sejarah berdiri Bebek Kaleyo.
Bebek kaleyo berdiri pada tanggal 15 Januari 2007. Kaleyo merupakan gabungan dari 2 kata jawa yaitu Kale yang berarti Dua dan Ayo yang artinya Mengajak untuk kembali lagi, jadi Kaleyo berarti Mengajak untuk kembali lagi. Untuk mendapatkan resep dengan rasa yang enak sesuai dengan masyarakat maka pada awalnya resep tersebut dicoba beberapa kali dan sebagai testernya adalah tetangga yang pada akhirnya menemukan rasa yang pas yang disukai oleh pelanggan, barulah dibuka warung bebek. Resep yang digunakan adalah resep keluarga dan masih resep tradisional. Warung pertama yang didirikan berada di Cempaka Putih buka dari jam 18.00-23.00 WIB. Warung pertama yang didirikan masih berupa tenda belum bangunan. Owner dari Bebek Kaleyo ini adah Bapak Prabowo, Ibu Fenti, Bapak Paulus dan Ibu Indri. Melihat warung yang didirikannya laku keras dan disukai oleh pelanggan. maka dibukalah beberapa outlet di beberapa daerah, sekarang sudah ada 12 outlet yang dibuka diantara lain berada di:
Cempaka Putih masih berupa tenda
Rawamangun
Sunter
Buaran
BSD
Tebet
Harapan Indah
Cempaka Putih berupa bangunan
Jatiwaringin
Bintaro
Kalimalang
Daan Mogot
Dan juga akan membuka outlet di luar kota.
Untuk outlet yang dibuka oleh perusahaan ini berada di pinggiran Jakarta merupakan salah satu strategi pasar agar semua masyarakat dapat merasakan rasa bebek yang enak.
Iklan yang dilakukan oleh Rumah makan ini baru berupa iklan yang berasal dari mulut ke mulut saja belum menggunakan media elektronik. Dan Rumah Makan ini menerima kritik dan saran secara terbuka. Dikarenakan owner dari Rumah makan ini bukan berasal dari orang yang berpendidikan dibidang kuliner maka saran dan kritik sangat diterima secara terbuka.
Rumah makan Bebek Kaleyo dalam manajemennya masih bersifat kekeluargaan, keluarga yang masih menangani. Belum bersifat frenchise. Hal ini dilakukan guna untuk menjaga kualitas rasa produknya, karena jika dilakukan dengan frenchise belum tentu nanti rasanya akan sama dengan yang aslinya. Untuk menjaga rasa produknya rumah makan ini untuk pendistribusiaan bahan produknya bersifat terpusat, yang nanti akan distribusikan ke outlet-outlet, di outlet tinggal di goreng atau dibakar. Sehingga outlet disini menerima makanan yang sudah jadi tinggal diolah tahap akhir saja. Untuk omzet yang dimiliki oleh Rumah Makan ini dilakukan dengan system terpusat.
Untuk menjaga kepuasaan dan menjaga agar pelanggan terus kembali lagi ke Rumah Makan ini. maka,Rumah makan ini mempunyai beberapa strategi diantara lain:
Taste (Rasa).
Sehingga rumah makan ini selalu mejaga cita rasa yang menjadi khas di rumah makan ini. salah satunya dengan daging bebek yang empuk, rasa yang gk amis dan sambel yang pedas.
Produk
Produk yang dihasilkan oleh Rumah Makan ini dimasak dengan cara tradisional selama 6 jam untuk mendapatkan rasa bebek yang empuk, caranya bukan dengan dipresto demi menciptakan produk yang baik dan enak. Produk di Rumah makan ini juga dilengkapi dengan sertifikat Halal. Produk juga tidak memakai bahan pengawet.
Pelayanan
Pelayanan yang diberikan untuk pelanggan dilakukan dengan cara terbaik. Melakukan pelayanan terbaik.
Rumah Makan ini memiliki visi: “Menjadi icon kuliner yang dapat dijangkau dengan semua kalangan.”
Dengan visi itu maka perusahaan ini masih merekrut karyawan dari lulusan SD, SMP dan juga karyawan banyak yang berasal dari luar Jakarta. Hal ini dilakukan guna untuk berbagi untuk masyarakat kecil dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang mau bekerja. Perusahaan ini mencari karyawan yang mau belajar. Karyawan baru akan ditraining selama 3-4 hari sebelum bekerja dan mess karyawan ditanggung oleh perusahaan. Dalam perusahaan ini ada beberapa budaya yang di terapkan diantaranya ada acara yasinan bersama setiap malam Jumat dan kerja bakti 1 bulan sekali, hal ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat religious karyawan dan membuat karyawan semakin akrab. Untuk menghormati setiap agama maka di rumah makan ini tutup setiap hari minggu, Idul Fitri selama 10hari dan hari Natal selama 1 hari.
Rumah makan ini juga memperdayakan masyarakat disekitar seperti pengamen-pengamen. Di rumah makan ini menyediakan tempat dan sound untuk music yang dimainkan oleh para pengamen itu. Tetapi pengamen tersebut diseleksi terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat memainkan lagunya di rumah makan ini.
Untuk inovasi di menu bebek agar pelanggan tidak bosan dengan menu yang itu-itu saja, ada beberapa menu yang kreasikan oleh rumah makan ini. dan rumah makan ini akan menyediakan pelayanan Pusat Delivery.



Kesimpulan:
Rumah makan ini memiliki visi yang berusaha menjadi rumah makan yang dapat dijangkau oleh semua masyarakat. Hal ini diwujudkan dari harga yang tidak terlalu mahal, pegawai yang direkrut, letak outlet-outlet.
Rumah makan ini selalu menjaga cita rasa dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. hal ini dilakukan agar pelanggan mau kembali lagi untuk mencoba lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar